Melansir republika.co.id , menurut Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin mengatakan, pemenuhan gizi anak dapat terhambat semasa pandemi Covid-19. Sebagian orang tua kehilangan sumber pendapatan atau pendapatannya berkurang akibat pandemi sehingga menurunkan kualitas gizi keluarga, termasuk yang diberikan kepada anak. Pada masa awal pandemi Covid-19, sebagian keluarga juga memilih membeli persediaan bahan makanan dalam jumlah banyak. Akan tetapi, bahan makanan yang dibeli merupakan makanan dalam kemasan kaleng atau makanan instan. Sementara itu, anak juga rentan mengalami kekerasan selama pandemi Covid-19. Masalah lain yang mereka hadapi saat pandemi antara lain, tidak senang karena harus belajar dari rumah, gizinya tidak terpenuhi, dan anak bosan karena harus di rumah saja. Di sisi lain, menurut Lenny perilaku merokok orang tua juga menjadi salah satu sebab gizi anak tidak terpenuhi dengan baik. Menurut survei Badan Pusat St
Blog khusus opiniku yang kadang ngawur, ora mashok, dan ora ceto