Langsung ke konten utama

6 Underground: Arab Spring yang Tidak Pernah Terjadi

Pernah dengar negara Turgistan? Sebuah negara imajiner di 6 Underground yang presidennya dikudeta oleh pemberontak tak dikenal. Sayangnya, akhir kisah dari 6 Underground tak sesuai dengan kenyataan.


6 Underground menceritakan tentang 6 orang yang membuat dokumen palsu atas kematian mereka sendiri, dan mengganti nama mereka dengan angka, One sebagai pemmpinnya. Tim Ghost ini berusaha melengserkan presiden Turgistan yang narsisitik dan menyengsarakan rakyat.

Kudeta



Rovach Alimov merupakan presiden Turgistan yang menganggap dirinya penting, dia mendirikan patung penghormatan untuk dirinya sendiri. Bedanya kediktatoran Rovach dan Hitler ini adalah, kalau Hitler diangkat sebagai Fuhrer secara demokratis, tapi Rovach ini dengan sekarepe dhewe, tak ada angin tak ada hujan dia mendeklarasikan diri sebagai pemimpin Turgistan. Parahnya, dia tidak mempedulikan rakyatnya dengan semena-mena menjatuhkan RPG di kamp pengungsian warga di perbatasan Turgistan.

Rovach juga memenjarakan adiknya sendiri Murat Alimov yang dianggap menghalangi kekuasaannya dalam mengendalikan pemerintah. Penjaranya mirip penjara koruptor, by the way. Murat dirumahkan di Griya Tawang di Hong Kong. Murat di sini sebagai tokoh protagonis yang cinta damai juga cinta rakyatnya. Namun, Rovach tidak menyukai demokrasi yang disukai oleh Murat. 

Revolusi Perancis yang dikakukan oleh Napoleon Bonaparte nampaknya menjadi ilham bagi setiap kudeta di dunia. Salah satunya, Murat yang pecah kongsi dengan sang kakak dimanfaatkan oleh Ghost Team untuk mengkudeta sang kakak dan menjadikan Murat sebagai presiden yang cinta demokrasi. Saya pikir kudeta dulu itu negatif, dari sejarah pembebasan penjara Bastille dan bentuk pemerintahan Perancis yang morat-marit. Tak terhitung Perancis sekarang sudah republik ke berapa. Tapi, kalo pemimpinnya macam Rovach Alimov pengen fotonya tak bawa ke dukun terus disantet.

Mirip Arab Spring


Melengserkan sang kakak, dengan cara membajak stasiun televisi nasional. Semulanya, Rovach hendak berpidato, namun dengan cepat wajah Rovach berganti dengan wajah Murat. Lewat siaran langsung, Murat mengajak rakyat bersama-sama untuk membebaskan diri dari belenggu kekuasaan Rovach. Setelah itu rakyat bersorak dan turun ke jalanan menuntut Rovach turun dari tahtanya.

Rovach dibuat kocar-kacir dengan pengeboman patung-patung miliknya setelah Murat menyerukan revolusi pada rakyat. Patung-patung itu hancur dan rakyat tak lagi menaruh hormat pada Rovach. Hal ini membuat Rovach segera pergi meninggalkan istananya dan kabur menggunakan kapal pesiar. Seperti parade mobil, di jalanan Rovach disambut oleh rakyat dengan lemparan batu, telur, tomat dan lain-lain, bahkan ada yang menghalangi mobil-mobil Rovach dan pengikut setianya. Rovach pun mengeluarkan jet tempur dan menembaki rakyatnya dengan luwes berkata “they are not my people, anymore.” Jasik tenan.

Sialnya, Rovach bisa lolos dari massa dan masuk ke kapal pesiar. Eits, jangan bahagia dulu. Ghost Team telah menyapkan rencana dengan matang. Mereka melakukan pemberontakan dengan kejeniusan si One yang membuat teknologi magnet. Sempat adu tembak antara Ghost Team dan Rovach Team, namun Rovach bisa lolos dengan naik sekoci kemudian naik ke helikopter untuk melarikan diri.

Tak terduga, bahwa helikopter itu adalah milik Ghost Team. Jadi Rovach salah masuk kandang serigala. Sempat meminta ditembak di tempat karena Rovach ingin mati secara terhormat. Namun, Rovach pun dilempar keluar helikopter dan dijadikan mangsa oleh rakyat. Disana dia digebukin, dilempari batu sampai mati.  Disitulah tampak wajah-wajah kemenangan setelah berbulan-bulan merencanakan pengguling-an sang diktator.

Dimana Turgistan?


Sayangnya di dunia nyata Turgistan bukanlah sebuah negara dan presiden Rovach Alimov hanyalah fiksi serta revolusi itu tak pernah tejadi. Turgistan merupakan adaptasi dari sebuah wilayah yang tengah disengketakan oleh Turki dan China (Turkistan Timur). 

Namun, dari deskripsi tokoh fiksi dan kondisi geopolitik negara tersebut mirip-mirip dengan negara Turkmenistan. Seperti yang diketahui Turkmenistan memiliki presiden yang megalomania, presiden yang narsistik, nama Rovach diambil dari kuda kesayangan presiden Berdymukhamedov. (Aish angel tenan leh moco)

Turkmenistan merupakan negara di Asia Tengah, anda bahkan tidak tahu jikalau negara ini sebelas duabelas dengan Korut. Meski tidak sepopuler Korea Utara, namun Turkmenistan merupakan salah satu negara yang tertutup di dunia. Negara ini sulit dikunjungi karena menerapkan berbagai peraturan aneh dan kurang ramah bagi turis (kalian bisa searching). Media Turkmenistan mem-banned Netflix karena 6 underground dianggap menyindir pemerintahan Turkmenistan. Bahkan media di negara ini sepenuhnya dihandle oleh pemerintah. 

Tidak pernah ada revolusi di negara ini sewaktu Kebangkitan Arab Spring. Lha wong Turkmenistan ini bukan bagian dari timur tengah. Meskipun begitu, sebagian besar penduduk Turkmenistan adalah muslim. Pada saat Arab Spring sedang meledak-ledak di negara Tunisia, Libya, Suriah dan sekitarnya. Negara ini diem-diem bae. 

Yawislah, bagaimanapun bentuk dan sistem di suatu negara, yang penting rakyatnya bahagia. Bisa dilihat Arab Spring tak selalu menghasilkan musim semi yang indah. Bahkan setelah kematian Khadafi, Suriah sampai saat ini masih perang saudara. Atau kalian bertanya-tanya apa itu Arab Spring?

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Un résumé et des commentaires "Le Chercheur d'Or"

Extrait Le titre : Le Chercheur d’Or Écrivain : J.M.G Le Clézio An : 1985 Pages : 445 Éditeur : Editions Gallimards Le chercheur d’or est un roman a écrit par J.M.G Le Clézio en 1985. I ll y a 445 pages et 8 chapitres dans ce roman. Ce roman a été traduit par Ida Sundari Husen et a été publié par Yayasan Pustaka Obor Indonesia en 2013. Ce roman est le seul roman de Clézio qui traduit en indonésien, Ce roman raconte sur un jeune garҫon qui s’appellait Alexis qui avait beaucoup d’expériences. Il habitait à la vallée de Boucan. Il aimait la mer. Le personnage principale voulait trouver le trésor avec une carte qui son père a fait. Il voyagait beaucoup avec un bateau, Zeta. Il a eu beaucoup d’obstacles en naviguant à Rodriguez. Son père était un homme d’affaire et sa mère était une femme au foyer. Ils ont fait faillite. Sa vie a changé, ils ont déménagé à Forest Side. Alexis a eu un rêve: trouver de l’or a été caché par le pirate. Après l’âge adulte, il a quitté l’

Belajar Efektif Selama Pandemi Covid-19

Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada bidang ekonomi. Namun, juga berdampak pada bidang pendidikan. Dengan perubahan sistem belajar tatap muka menjadi sistem pembelajaran jarak jauh. Banyak orang menilai bahwa pmbelajaran jarak jauh ini kurang efektif dengan berbagai alasan.  Efektif atau tidak tergantung pada cara kita mengorganisir waktu dan kegiatan kita selama pandemi. Berikut beberapa cara efektif belajar dari rumah untuk siswa selama pandemic Covid-19. 1. Tentukan waktu belajar Untuk mewujudkan belajar yang efektif adalah dengan menentukan jadwal belajar, menentukan dari pukul berapa hingga pukul berapa ingin belajar. Waktu bisa disesuaikan dengan jam belajar sekolah. Namun, jika jam belajar sekolah kiranya sangat berat karena biasanya dari pagi hingga sore menyebabkan kejenuhan. Jadi tidak persis dengan jam sekolah/kuliah bukanlah masalah. Misalnya belajar dari puku 08.00 hingga puku 13.00 08.00 – 09.00: Kimia 09.00 – 09.30: Istirahat 09.30 – 10.30: Bahasa Inggris 10.30 – 12.